Kamis, 15 Agustus 2013

bisnis tanpa modal

assalamu'alaikum kali ini saya akan memposting tentang bisnis yang dapat di kerjakan sambil kuliah.
Berikut berbagai ide bisnis:
1. Menjadi reseller 
            Reseller dapat dilakukan secara online maupun offline. bisnis ini memang tanpa modal dan seperti di bayangan agan - agan ini sangat mudah menjalankan bisnis ini. saya telah mencoba bisnis ini, mulai dari reseller pakaian, produk kosmetik, sampai tas. untuk orang yang mempunyai banyak link dan teman, bisnis ini memang menjajikan (seperti yang dialami teman saya menjadi reseller produk sepatu).namu, apabila anda [emalu dan kurang terkoneksi dengan teman2 sekitar akan sulit memulai bisnis ini (seperti yang dialami oleh saya).
2. Isi pulsa elektronik
         Bisnis ini sangat menjajikan, dikalangan mahasiswa bisnis pulsa memang tidak pernah sepi pembeli. laris manis seperti brownies. namun, kendalanya labanya sangat kecil.

3. memasang iklan dengan PPC
        membuat blog dan memuat iklan dengan sistem PPC ( pay per clik) memang sangat mudah.untuk pemasangan iklan pada blog dan tutoriall pembuatan blog akan diposting pada postingan selanjutnya.

terimakasih, semoga bermanfaat
wassalamu'alaikum.wr.wb

Senin, 04 Maret 2013

DEFINISI MIKROPIPET

Sekilas Tentang Mikropipet
  
1.      Multichannel Pipet (Image from sciencephoto.com)

          Di berbagai bidang ilmu, termasuk biologi sel, mikrobiologi, biotechnologi, biokimia dan kimia kuantitatif, pipetting merupakan keterampilan penting yang harus dikuasai.  Pipet adalah alat penting di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Bekerja di laboratorium tentu tidak akan terlepas dari urusan ukur-mengukur. Untuk sampel padatan, kita akan berurusan dengan neraca analitik, sementara untuk sampel cairan, pipet volumetrik-lah andalannya. Akurasi dan presisi pemipetan merupakan faktor utama keberhasilan analisa atau percobaan yang melibatkan cairan. Pipet sudah digunakan sejak abad ke-19 oleh Louis Pasteur (1822-1895) dan kini jenis pipet sudah berkembang luas dengan tingkat akurasi dan presisi yang bermacam-macam pula.

2.      Mengenal Jenis-Jenis Pipet Volumetrik
  • Pipet Serologis. Pipet ini terbuat dari pipa kaca silinder yang lurus dan memiliki skala volume. Ketelitian pipet serologis sesuai dengan skala terkecilnya.
  • Pipet Volumetrik Volume Tetap. Pipet jenis ini hanya memiliki 1 garis tera dengan volume tertentu, berbentuk silinder tetapi bagian tengahnya lebih gendut. Ketelitiannya lebih tinggi dibanding pipet pasteur karena garis tera berada pada bagian atas pipet yang memiliki diameter kecil.
  • Pipet Volumetrik dengan Piston. Pipet jenis ini mulai berkembang pada tahun 1960-an. Awalnya pipet ini memiliki volume yang tetap, namun kemudian berkembang hingga memiliki volume yang dapat diatur pada range tertentu. Pipet jenis ini lebih disukai karena selain volumenya yang dapat diatur, akurasi dan presisi yang tinggi, pemakaiannya pun simpel dan mudah.
3.      Gunakan Jenis Pipet yang Sesuai
Pipet yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis sampelnya:

  • Sampel Cairan Biasa. Gunakan pipet jenis air-displacement
  • Sampel Cairan Khusus. Untuk cairan kental (gliserol, madu), mudah menguap (chloroform, methanol), korosif dan mengandung radioaktif, gunakan pipet jenis positive-displacement.
  • Untuk sampel biologi molekular yang harus terbebas dari kontaminasi DNA, RNA, nuclease dan bahan lain yang dapat menimbulkan degradasi pada sampel, maka bisa digunakan pipet jenis air-displacement dengan menggunakan tips steril berfilter maupun menggunakan pipet jenis positive-displacement juga dengan tips dan piston steril.


(a) Air Dispacement ; b:Positive Displacemen Pipette
  • Pipet air-displacement selalu memiliki ruang udara (dead volume) antara piston pipet dan sampel cairan, sedangkan pipet positive-displacement tidak, cairan kontak langsung dengan piston.
  • Piston merupakan bagian permanen pada pipet air-displacement, tetapi pada pipet positive-displacement bersifat disposable, menyatu dengan tips pipet.

4.      Mikro Pipet
          Mikropipet ini ditemukan dan dipatenkan pada tahun 1960 oleh Dr. Hanns Schmitz (Marburg, Jerman). Setelah itu, mitra penemu dari perusahaan bioteknologi Eppendorf, Dr. Heinrich Netheler, mewarisi hak-hak yang melekat pada paten itu dan memulai penggunaan mikropipet secara umum dan luas di laboratorium-laboratorium di dunia. Pada tahun 1972, mikropipet yang dapat ditala ditemukan di Universitas Wisconsin–Madison oleh beberapa orang, terkhusus Warren Gilson dan Henry Lardy.

5.      Perhatikan Volume Cairan yang Akan Dipipet


Perhatikan range volume pipet yang akan digunakan. Setiap pipet memiliki range volume tertentu. Maka jangan sampai salah memilih pipet, karena produsen tidak menjamin akurasi pemipetan jika dilakukan di luar jangkauan yang sudah mereka tentukan.
          Selain itu jika volume yang kita kehendaki cocok dengan dua range volume pipet, maka pilihlah yang mendekati volume maksimalnya. Contoh, jika kita ingin memipet sebanyak 1.9 uL, bisa menggunakan pipet dengan range volume 1-10 uL atau 0.2-2 uL. Namun sebaiknya gunakan pipet dengan range 0.2-2 uL









.
6.      Gunakan Tip Pipet yang Baik
Sekilas nampak semua tip pipet sama saja, namun tidak semua tip cocok untuk semua pipet. Oleh karena itu pemilihan tip sangat menentukan akurasi pemipetan. Ada baiknya menggunakan tip dengan brand yang sama dengan pipet. Namun jika ingin menggunakan brand lain, maka harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

Gunakan Tips dengan Kualitas Baik
  • Tip harus bersih dan bebas dari partikel debu
  • Bentuk bagian kerah (yang menempel ke pipet) dan ujung tip harus benar-benar halus dan rapi
  • Transparan/tembus cahya
  • Tahan terhadap bahan-bahan kimia
  • Adanya keterangan nomor identifikasi, nomor batch dan sertifikat mutu merupakan hal penting untuk menjamin kualitas tip
  • Pilih kemasan yang sesuai, ada yang dikemas secara bulk, ada yang sudah berjejer rapi di dalam rak, ada yang sudah disterilisasi, dll.
7.      Cara Memasang Tip yang Benar
Bagaimana cara Anda memasang tip pada pipet? Pipet diketuk-ketukkan dengan kuat ke dalam tip? Tip dikencangkan menggunakan tangan? Atau bagaimana? Ternyata cara yang benar adalah dengan memasukkan ujung pipet ke dalam tip (tidak terlalu kencang), kemudian pipet diputar untuk memperkuat posisi tip pada pipet. Khusus untuk pipet multichannel, cukup dengan digoyang sambil ditekan ke kiri dan kanan.
8.      Mode Pemipetan: Forward atau Reverse?
Saat Ada menekan plunger pipet, maka Anda akan menemukan posisi plunger berhenti. Jika plungerterus ditekan, maka ia akan berhenti lagi pada posisi kedua. Nah, bagaimana cara pemipetan yang benar? Apakah plunger pipet ditekan hingga posisi berhenti pertama atau kedua?
Ada dua cara pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse Mode. Berikut ini ilustrasi kedua proses tersebut:
Cara Pemipetan Mode Forward (image from Gilson Guide to Pipetting)


Cara Pemipetan Mode Reverse (image from Gilson Guide to Pipetting)
Umumnya pipet jenis air-displacement menggunakan Forward Mode ketika melakukan kalibrasi, sehingga metode inilah yang harus kita gunakan. Mode Reverse dapat digunakan ketika menggunakan pipet jenis air-displacement untuk memipet cairan yang kental atau mudah menguap. Sementara itu pipet positive-displacement hanya menggunakan mode Forward saja.
  1. Hati-hati dengan Kontaminasi
Kontaminasi pada Pemipetan (image from Gilson Guide to Pipetting)
Ada beberapa jenis kontaminasi, kenapa bisa sampai terjadi dan bagaimana cara mencegahnya?
  • Kontaminasi Pipet-ke-Sampel. Penyebab: Menggunakan tip atau pipet yang sudah terkontaminasi.Pencegahan: Bersihkan dan sterilkan bagian pipet yang kontak dengan sampel. Gunakan tips steril, dan ganti tip setiap berganti sampel.
  • Kontaminasi Sampel-ke-Pipet. Penyebab: Sampel atau aerosol dari sampel kontak dan memasuki bagian pipet. Pencegahan: Jangan terlalu memiringkan pipet, simpan selalu pipet secara vertikal, sedot cairan dengan perlahan dan gunakan filter tip atau gunakan pipet positive-displacement.
  • Kontaminasi Sampel-ke-Sampel (sample carryover). Penyebab: Menggunakan tip bekas untuk sampel yang berbeda. Pencegahan: Ganti tip setiap  berganti sampel
  1. Kalibrasi dan Perawatan Rutin
Kalibrasi akan menjamin akurasi. Lakukanlah secara rutin minimal satu satun sekali. Kalibrasi bisa dilakukan sendiri atau dengan memanfaatkan jasa laboratorium kalibrasi yang sudah terakreditasi. Jangan lupa untuk melakukan hal-hal berikut ini:
  • Mengecek secara rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang rusak, retak atau ada komponen yang hilang.
  • Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan alkohol atau cairan khusus pembersih pipet.
  • Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan (dengan autoclave atau penyinaran UV)
  • Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera periksakan kondisi pipet Anda ke Distributor atau agen penjualnya.
Semoga bermanfaat

Senin, 08 Oktober 2012

transpormembran


Materi transport membran
Transport membran dibagi 2 yaitu:
A.  Transport aktif
1.    Endositosis
2.    Eksositosis
Transport aktif dibagi
1.    Transpor aktif primer
2.    Transpor aktif skunder, dbgi  2:
a.    Transport aktif sekunder co-transport
b.   Transport aktif sekunder counter transport
B.  Transport pasif
1.    Difusi
2.    Difusi terfasilitasi
3.    Osmosis
4.    Ion channel
5.    Ion protein
Penjelasan
A.    Transport aktif
Adalah Merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel melalui membran semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel. Transpor aktif memerlukan ATP yaitu energi kima yang tinggi yang brasal dari hasil respirasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore


1.    Endositosis
Endositosis adalah transportasi zat-zat ke dalam sel. zat atau molekul dibungkus oleh lipatan membran sel, yang kemudian melengkung menutup untuk membentuk vesikel tertutup. Sebenarnya zat atau molekul tersebut belum menyeberangi membran sel, kemudian dicerna dan produk molekul kecil di absorbsi dengan menggunakan metode di atas. Ketika bahan-bahan yang masuk kedalam vesikel berukuran kecil dikenal dengan nama pinocytosis (sel minum), dan jika molekul yang masuk ke vesikel berukuran besar (seperti sel darah putih menelan bakteri), maka dikenal sebagai fagositosis (sel memakan).

2.    Eksositosis
Eksositosis adalah transportasi bahan keluar dari sel. Eksositosis merupakan kebalikan dari endositosis. Bahan-bahan yang akan dikeluarkan dari sel pertama-tama harus dibungkus dalam membran vesikel, biasanya dari retikulum endoplasma kasar dan Badan Golgi. Hormon dan enzim pencernaan disekresikan melalui proses eksositosis dari sel-sel sekresi dari kelenjar usus dan endokrin. Kadang-kadang bahan dapat lolos langsung melalui sel-sel tanpa pernah melakukan kontak dengan sitoplasma apabila di ambil dengan cara endositosis di salah satu ujung sel dan melewati oleh eksositosis di ujung lain.
3.     

Transport aktif dibagi
1.    Transpor aktif primer
Transport aktif primer memakai energi langsung dari ATP , sedangkan transpor aktif sekunder memerlukan transpor yang tergantung pada potensial membran. Kedua jenis transpor tersebut saling berhubungan erat karena transpor aktif primer akan menciptakan potensial membran dan ini memungkinkan terjadinya transpor aktif sekunder.
Transpor aktif primer dicontohkan pada keberadaan ion K+ dan Na+ dalam membran. Kebanyakan sel memelihara konsentrasi K+ lebih tinggi di dalam sel daripada di luar sel. Sementara konsentrasi Na+ di dalam sel lebih kecil daripada di luar sel.
2.    Transpor aktif skunder, dbgi  2:
a.    Transport aktif sekunder co-transport ( symport atau satu arah)
Pada transport sekunder co-transport , glukosa atau asam amino akan ditransport masuk dalam sel mengikuti masuknya Natrium. Natrium yang masuk akibat perbedaan konsentrasi mengikutkan glukosa atau asam amino ke dalam sel, meskipun asam amino atau glukosa di dalam sel konsentrasinya lebih tinggi dari luar sel, tetapi asam amino atau glukosa ini memakai energi dari Na (akibat perbedaan konsentrasi Na). Sehingga glukosa atau asam amino ditransport secara transport aktif sekunder co-transport
b.   Transport aktif sekunder counter transport (antiport / berlawanan arah )
Pada proses counter transport/exchange, masuknya ion Na ke dalam sel akan menyebabkan bahan lain ditransport keluar. Misalnya pada Na-Ca exchange dan Na-H exchange. Pada Na-Ca exchange, 3 ion Na akan ditransport kedalam sel untuk setiap 1 ion Ca yang ditransport keluar sel, hal ini untuk menjaga kadar Ca intrasel, khususnya pada otot jantung sehingga berperan pada kontraktiitas jantung. Na-H exchange terutama berperan mengatur konsentrasi ion Na dan Hidrogen dalam tubulus proksimal ginjal, sehingga turut mengatur pH dalam sel.
B.     Transport pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul berdasarkan perbedaan gradien konsentrasinya, yaitu molekul berpindah dari konsentrasinya yang tinggi ke konsentrasi rendah (sesuai dengan gradient konsentrasi) memalui bilayer lipid, channel protein (saluran protein) ataupun carrier protein (protein pembawa) dan tidak ada energi metabolik yang terlibat. Transpor pasif meliputi :
1.    Difusi
Adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah (  larutan hipertonis ke hipotnis ).  Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara
2.      Difusi terfasilitasi
Difusi terfasilitasi melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan protein transpor. Protein transpor merupakan protein khusus yang menyediakan suatu ikatan fi sik bagi molekul yang sedang bergerak. Protein transpor juga merentangkan membran sel sehingga menyediakan suatu mekanisme untuk pergerakan molekul. Difusi terfasilitasi juga merupakan transpor pasif karena hanya mempercepat proses difusi dan tidak merubah arah gradien konsentrasi.


3.      Osmosis
Osmosis adalah proses difusi air yang melintasi membran. sebenarnya merupakan bagian dari proses difusi sederhana, dan difusi air lebih dikenal dengan istilah osmosis. Isi sel pada dasarnya larutan dari sejumlah larutan yang berbeda, dengan konsentrasi larutan yang tinggi, yaitu lebih banyak molekul terlarut, dibandingkan jumlah molekul air. Molekul air dapat berdifusi bebas melintasi membran, dengan tetap memakai prinsip searah gradien konsentrasi, yaitu air berdifusi dari encer ke larutan yang konsentrasi zat terlarutnya tinggi.( hipotonis menuju larutan hipertonis )

Konsentrasi air (atau OP) dari larutan yang mengelilingi sel akan mempengaruhi keadaan sel, karena adanya osmosis. Ada tiga konsentrasi larutan yang mungkin dipertimbangkan:
1. larutan isotonik : larutan dengan OP sama (konsentrasi sama) dengan sel
2. Larutan hipertonik : larutan dengan konsentrasi tinggi dari sel
3. larutan hipotonik : arutan dengan konsentrasi lebih rendah dari sel
Efek dari konsentrasi pada sel-sel seperti diagram ini:
Skema diatas merupakan kejadian yang terjadi pada sel-sel hidup setiap waktu
1. Sel hewan sederhana (protozoa) hidup di habitat air tawar, dikelilingi oleh larutan hipotonik dan harus terus-menerus perlu untuk mengeluarkan air dengan menggunakan vakuola kontraktil untuk mencegah pembengkakan dan lisis pada sel.
2. Sel yang hidup di lingkungan laut yang dikelilingi oleh larutan hipertonik, dan harus secara aktif memompa ion ke dalam sel mengurangi kehilangan air melalui osmosis.
3. Tanaman kayu yang muda bergantung pada turgor sel untuk mendukung mereka, dan tanpa air cukup kayu-kayu tanaman yang muda akan layu.
Tanaman mengambil air melalui sel-sel rambut akar mereka dengan cara osmosis, dan secara aktif harus memompa ion ke dalam sel mereka untuk menjaga mereka tekanan osmotik sel dibandingkan dengan tanah. Hal ini sangat sulit untuk akar tanaman yang ada di dalam air garam.
Ada dua jenis protein transport:
1.
Protein channel Protein transpor memberikan suatu saluran hidrofilik melintasi membran yang bersifat selektif untuk zat terlarut tertentu. Protein ini juga berfungsi sebagai saluran yang akan membuka dan menutup apabila ada rangsangan kimiawi maupun listrik. 

2.
Protein pembawa (carier) yang memiliki tempat ikatan untuk zat terlarut khusus dan secara konstans menyelinap diantara dua celah sehingga celah secara bergantian terbuka ke sisi bawah membran yang berlawanan.
Daftar pustaka: