Senin, 08 Oktober 2012

transpormembran


Materi transport membran
Transport membran dibagi 2 yaitu:
A.  Transport aktif
1.    Endositosis
2.    Eksositosis
Transport aktif dibagi
1.    Transpor aktif primer
2.    Transpor aktif skunder, dbgi  2:
a.    Transport aktif sekunder co-transport
b.   Transport aktif sekunder counter transport
B.  Transport pasif
1.    Difusi
2.    Difusi terfasilitasi
3.    Osmosis
4.    Ion channel
5.    Ion protein
Penjelasan
A.    Transport aktif
Adalah Merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel melalui membran semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel. Transpor aktif memerlukan ATP yaitu energi kima yang tinggi yang brasal dari hasil respirasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore


1.    Endositosis
Endositosis adalah transportasi zat-zat ke dalam sel. zat atau molekul dibungkus oleh lipatan membran sel, yang kemudian melengkung menutup untuk membentuk vesikel tertutup. Sebenarnya zat atau molekul tersebut belum menyeberangi membran sel, kemudian dicerna dan produk molekul kecil di absorbsi dengan menggunakan metode di atas. Ketika bahan-bahan yang masuk kedalam vesikel berukuran kecil dikenal dengan nama pinocytosis (sel minum), dan jika molekul yang masuk ke vesikel berukuran besar (seperti sel darah putih menelan bakteri), maka dikenal sebagai fagositosis (sel memakan).

2.    Eksositosis
Eksositosis adalah transportasi bahan keluar dari sel. Eksositosis merupakan kebalikan dari endositosis. Bahan-bahan yang akan dikeluarkan dari sel pertama-tama harus dibungkus dalam membran vesikel, biasanya dari retikulum endoplasma kasar dan Badan Golgi. Hormon dan enzim pencernaan disekresikan melalui proses eksositosis dari sel-sel sekresi dari kelenjar usus dan endokrin. Kadang-kadang bahan dapat lolos langsung melalui sel-sel tanpa pernah melakukan kontak dengan sitoplasma apabila di ambil dengan cara endositosis di salah satu ujung sel dan melewati oleh eksositosis di ujung lain.
3.     

Transport aktif dibagi
1.    Transpor aktif primer
Transport aktif primer memakai energi langsung dari ATP , sedangkan transpor aktif sekunder memerlukan transpor yang tergantung pada potensial membran. Kedua jenis transpor tersebut saling berhubungan erat karena transpor aktif primer akan menciptakan potensial membran dan ini memungkinkan terjadinya transpor aktif sekunder.
Transpor aktif primer dicontohkan pada keberadaan ion K+ dan Na+ dalam membran. Kebanyakan sel memelihara konsentrasi K+ lebih tinggi di dalam sel daripada di luar sel. Sementara konsentrasi Na+ di dalam sel lebih kecil daripada di luar sel.
2.    Transpor aktif skunder, dbgi  2:
a.    Transport aktif sekunder co-transport ( symport atau satu arah)
Pada transport sekunder co-transport , glukosa atau asam amino akan ditransport masuk dalam sel mengikuti masuknya Natrium. Natrium yang masuk akibat perbedaan konsentrasi mengikutkan glukosa atau asam amino ke dalam sel, meskipun asam amino atau glukosa di dalam sel konsentrasinya lebih tinggi dari luar sel, tetapi asam amino atau glukosa ini memakai energi dari Na (akibat perbedaan konsentrasi Na). Sehingga glukosa atau asam amino ditransport secara transport aktif sekunder co-transport
b.   Transport aktif sekunder counter transport (antiport / berlawanan arah )
Pada proses counter transport/exchange, masuknya ion Na ke dalam sel akan menyebabkan bahan lain ditransport keluar. Misalnya pada Na-Ca exchange dan Na-H exchange. Pada Na-Ca exchange, 3 ion Na akan ditransport kedalam sel untuk setiap 1 ion Ca yang ditransport keluar sel, hal ini untuk menjaga kadar Ca intrasel, khususnya pada otot jantung sehingga berperan pada kontraktiitas jantung. Na-H exchange terutama berperan mengatur konsentrasi ion Na dan Hidrogen dalam tubulus proksimal ginjal, sehingga turut mengatur pH dalam sel.
B.     Transport pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul berdasarkan perbedaan gradien konsentrasinya, yaitu molekul berpindah dari konsentrasinya yang tinggi ke konsentrasi rendah (sesuai dengan gradient konsentrasi) memalui bilayer lipid, channel protein (saluran protein) ataupun carrier protein (protein pembawa) dan tidak ada energi metabolik yang terlibat. Transpor pasif meliputi :
1.    Difusi
Adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah (  larutan hipertonis ke hipotnis ).  Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara
2.      Difusi terfasilitasi
Difusi terfasilitasi melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan protein transpor. Protein transpor merupakan protein khusus yang menyediakan suatu ikatan fi sik bagi molekul yang sedang bergerak. Protein transpor juga merentangkan membran sel sehingga menyediakan suatu mekanisme untuk pergerakan molekul. Difusi terfasilitasi juga merupakan transpor pasif karena hanya mempercepat proses difusi dan tidak merubah arah gradien konsentrasi.


3.      Osmosis
Osmosis adalah proses difusi air yang melintasi membran. sebenarnya merupakan bagian dari proses difusi sederhana, dan difusi air lebih dikenal dengan istilah osmosis. Isi sel pada dasarnya larutan dari sejumlah larutan yang berbeda, dengan konsentrasi larutan yang tinggi, yaitu lebih banyak molekul terlarut, dibandingkan jumlah molekul air. Molekul air dapat berdifusi bebas melintasi membran, dengan tetap memakai prinsip searah gradien konsentrasi, yaitu air berdifusi dari encer ke larutan yang konsentrasi zat terlarutnya tinggi.( hipotonis menuju larutan hipertonis )

Konsentrasi air (atau OP) dari larutan yang mengelilingi sel akan mempengaruhi keadaan sel, karena adanya osmosis. Ada tiga konsentrasi larutan yang mungkin dipertimbangkan:
1. larutan isotonik : larutan dengan OP sama (konsentrasi sama) dengan sel
2. Larutan hipertonik : larutan dengan konsentrasi tinggi dari sel
3. larutan hipotonik : arutan dengan konsentrasi lebih rendah dari sel
Efek dari konsentrasi pada sel-sel seperti diagram ini:
Skema diatas merupakan kejadian yang terjadi pada sel-sel hidup setiap waktu
1. Sel hewan sederhana (protozoa) hidup di habitat air tawar, dikelilingi oleh larutan hipotonik dan harus terus-menerus perlu untuk mengeluarkan air dengan menggunakan vakuola kontraktil untuk mencegah pembengkakan dan lisis pada sel.
2. Sel yang hidup di lingkungan laut yang dikelilingi oleh larutan hipertonik, dan harus secara aktif memompa ion ke dalam sel mengurangi kehilangan air melalui osmosis.
3. Tanaman kayu yang muda bergantung pada turgor sel untuk mendukung mereka, dan tanpa air cukup kayu-kayu tanaman yang muda akan layu.
Tanaman mengambil air melalui sel-sel rambut akar mereka dengan cara osmosis, dan secara aktif harus memompa ion ke dalam sel mereka untuk menjaga mereka tekanan osmotik sel dibandingkan dengan tanah. Hal ini sangat sulit untuk akar tanaman yang ada di dalam air garam.
Ada dua jenis protein transport:
1.
Protein channel Protein transpor memberikan suatu saluran hidrofilik melintasi membran yang bersifat selektif untuk zat terlarut tertentu. Protein ini juga berfungsi sebagai saluran yang akan membuka dan menutup apabila ada rangsangan kimiawi maupun listrik. 

2.
Protein pembawa (carier) yang memiliki tempat ikatan untuk zat terlarut khusus dan secara konstans menyelinap diantara dua celah sehingga celah secara bergantian terbuka ke sisi bawah membran yang berlawanan.
Daftar pustaka:






Tidak ada komentar:

Posting Komentar